Di tengah budaya kerja serba cepat, Faishal memilih ritme yang lebih pelan. Tulisan ini bercerita tentang menerima keterbatasan, menata ulang prioritas, dan mengedukasi klien bahwa proses kreatif butuh waktu.
Kenapa Tidak Cepat
- Faishal bekerja sambil menjaga kesehatan mental dan fisiknya.
- Setiap proyek lettering atau tulisan melewati riset dan eksplorasi gaya.
- Ia percaya kualitas lebih penting daripada sekadar memenuhi tenggat semu.
Pelajaran untuk Klien
Klien diajak memahami tahapan kerja: brainstorming, sketsa, revisi, hingga final artwork. Komunikasi yang jelas sejak awal membuat semua pihak nyaman dan proses berjalan lancar walau tidak kilat.
Penutup
Faishal sadar tidak semua orang cocok dengan ritme ini. Namun, ketika menemukan klien yang mau tumbuh bersama, hasilnya selalu memuaskan. Tulisan ini jadi pengingat bahwa bekerja kreatif berarti membuat ruang bernapas di antara target yang menekan.
Kamu pernah mengalami hal serupa? Bagikan ceritamu lewat kategori Curhat atau kirim email ke penulis.